Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia Berapa Anak Mulai Punya Memori?

Kompas.com, 18 Juni 2011, 13:25 WIB

KOMPAS.com - Ada sebagian orang yang enggan mengajak anak batita mereka untuk liburan ke luar pulau atau ke luar negeri. Alasannya, "Ah, sayang, mereka masih kecil. Nanti mereka nggak ingat apa-apa dari pengalaman liburan itu."

Hal ini menimbulkan pertanyaan: pada usia berapa sebenarnya anak-anak mulai memiliki memori atau kenangan akan masa lalunya? Mengapa Anda bisa membayangkan ketika Anda diajak jalan-jalan ke Bali pada usia tiga atau empat tahun, tetapi tidak bisa mengingat detailnya?

Fenomena ketidakmampuan untuk mengingat masa kanak-kanak ini disebut dengan infantile amnesia. Disebutkan bahwa orang dewasa memang akan sulit mengingat pengalamannya sebelum usia tiga atau empat tahun. Namun sebuah studi baru yang dilakukan oleh tim Memorial University of Newfoundland di Canada, dan diterbitkan di jurnal Child Development, mendapati, infantile amnesia ini juga dialami oleh anak-anak.

Tim peneliti menguji memori dari 140 anak usia 6 dan 7 tahun, serta 10 dan 14 tahun. Mereka diminta untuk mengingat kenangan di usia yang lebih muda. Yang menarik, anak-anak yang lebih kecil ternyata mampu mengingat pengalaman yang traumatik atau membosankan yang terjadi pada usia 2 atau 3 tahun. Sedangkan anak-anak yang lebih besar lebih mengingat pengalaman mereka di usia 4 dan 5 tahun.

Dua tahun kemudian, tim peneliti yang dipimpin oleh profesor psikologi Carole Peterson ini kembali menguji kelompok anak tersebut. Tim kembali mewawancara anak-anak, yang kini dua tahun lebih tua. Secara terpisah, para orangtua anak ini mendampingi untuk memberikan konfirmasi mengenai apa yang disampaikan anak-anak mereka. Nah, peneliti menemukan bahwa kemampuan mengingat peristiwa-peristiwa tertentu pada anak-anak yang paling muda ternyata sudah memudar. Bahkan, mayoritas kelompok anak yang lebih muda ini tidak mampu mengingat hal-hal yang mereka sampaikan pada peneliti dua tahun sebelumnya.

Perubahan ini secara tidak langsung menyatakan bahwa meskipun anak-anak usia 7 tahun mampu mengingat peristiwa pada tahun-tahun awal kehidupannya, mereka mungkin tidak mampu mempertahankan ingatan tersebut ketika mereka bertambah usianya. Berdasarkan temuan ini, para peneliti lalu membuat hipotesa bahwa peristiwa-peristiwa tersebut tidak akan berakar kuat di dalam otak sampai sekitar usia 10 tahun.

"Memori awal anak-anak yang lebih muda tampaknya berubah, dimana memori dari usia yang lebih muda itu digantikan dengan memori pada usia yang lebih tua. Tetapi anak-anak yang lebih tua menjadi lebih konsisten dalam memorinya saat mereka bertambah tua," ungkap Peterson.

Ketika kita kehilangan memori dari tahun-tahun awal kehidupan kita itu, yang sebelumnya mampu kita ingat, kita juga kehilangan sebagian dari masa kecil kita. Pada dasarnya, kita kehilangan seluruh, atau hampir seluruh, peristiwa yang terjadi pada saat itu, tambah Peterson. 

"Jadi masa kecil secara psikologis dimulai belakangan, dan bukan benar-benar pada masa kecil kita. Dan hampir seluruh peristiwa yang sebelumnya dibicarakan, yang menyebabkan tawa dan tangis kita, tidak dapat diakses lagi jika terjadi pada masa-masa prasekolah," katanya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda masih mampu mengingat kenangan di usia prasekolah?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau